Monday 13 February 2017

Kali ini saya akan sedikit share tugas kuliah saya Technoprenurship, yang dimana tugas ini melakukan review di salah satu chapter 24, berkut reviewnya



CHAPTER 24
THE RESTORATION
The Loser Now Will Be Later To Win
Chapter ini bercerita tentang kembalinya Steve Jobs ke Apple setelah saham NeXT dibeli oleh Apple. Seperti yang diketahui Steve Job sempat dipecat dari perusahaan Apple karena dinilai terlalu ambisius dan mudah emosi. Steve Jobs kembali pada Januari 1997, Saat itu Apple yang dipimpin oleh Gil Amelio yang sedang menuju kebangkrutan. Steve Jobs tentu saja tidak ingin perusahaan yang dulu dibangun bangkrut oleh sebab itu Steve Jobs memiliki sebuah gagasan yang cemerlang agar saham Apple tidak jatuh, yaitu menjalin kerjasama dengan Microsoft. Steve Jobs dalam pidato pertamanya setelah kembali ke Apple mengatakan. “We’ve got to get the spark back,” he said. “The Mac didn’t progress much in ten years. So Windows caught up. So we have to come up with an OS that’s even better.”  Dia memberikan kritik kepada pemimpin Apple bahwa selama sepuluh tahun tidak ada perubahan yang signifikan diperlukan inovasi dalam operating systemnya. Jobs walaupun sudah kembali ke Apple dia masih merasa sakit hati terhadap Steve Wozniak hal ini tercermin dengan enggannya Jobs satu panggung dengan Wozniak. Ini terkutip dalam chapter 24 :
 “Finally, more than three hours after the show began, Amelio brought it to a close by calling Jobs back onstage and then, in a surprise, bringing up Steve Wozniak as well. Again there was pandemonium. But Jobs was clearly annoyed. He avoided engaging in a triumphant trio scene, arms in the air. Instead he slowly edged offstage. “He ruthlessly ruined the closing moment I had planned,” Amelio later complained. “His own feelings were more important than good press for Apple.” It was only seven days into the new year for Apple, and already it was clear that the center would not hold.”
Ketika Amelio memanggil Jobs dan Wozniak untuk bergabung bersamanya di depan Jobs memilih untuk meninggalkan panggung. Hal ini membuat Amelio kecewa dan mengatakan harusnya dia tidak mementingkan perasaannya saja, harusnya dia lebih memikirkan wartawan yang sudah datang untuk Apple.
Jobs segera menempatkan orang yang dipercaya ke peringkat atas di Apple. Dia ingin memastikan dengan benar orang-orang baik yang berasal dari NeXT tidak akan ditikam dari belakang oleh orang-orang yang kurang kompeten yang merupakan senior di Apple. Dan dia memilih temannya Avie Tevanian untuk menjadi kepala software engineering. Dan memilih Jon Rubinstein untuk menjalankan sisi hardware. Jobs jarang pergi ke kantor tapi dia sering menghubungi Amelio. Jobs dan Amelio sempat mengalami perdebatan mengenai ide Jobs untuk membuat pulpen untuk screen. Amelio menganggap ide itu terlalu mahal. Hal ini dikutip dari percakapan mereka pada chapter 24 :
disdained the idea of having a stylus or pen for writing on a screen. “God gave us ten styluses,” he would say, waving his fingers. “Let’s not invent another.” In addition, he viewed Newton as John Sculley’s one major innovation, his pet project. That alone doomed it in Jobs’s eyes. “You ought to kill Newton,” he told Amelio one day by phone. It was a suggestion out of the blue, and Amelio pushed back. “What do you mean, kill it?” he said. “Steve, do you have any idea how expensive that would be?” “Shut it down, write it off, get rid of it,” said Jobs. “It doesn’t matter what it costs. People will cheer you if you got rid of it.” “I’ve looked into Newton and it’s going to be a moneymaker,” Amelio declared. “I don’t support getting rid of it.” By May, however, he announced plans to spin off the Newton division, the beginning of its yearlong stutter-step march to the grave.
Penurunan saham dibawah kepemimpinan Gil Amelio membuat Steve mulai merencanakan berbagai inovasi yang tentu saja hal ini berdampak kepada kepemimpinan Amelio yang dianggap tidak becus dalam mengurus perusahaan seperti yang dicatat Louise Kehoe, wartawan Financial Times “Mr. Jobs has become the power behind the throne”. dia mengatakan Jobs telah mendesak sejumlah mantan rekan Apple untuk kembali ke perusahaan, mengisyaratkan kuat bahwa ia berencana untuk mengambil alih.
Ed Wollard salah satu pemimpin Apple sangat setuju jika Jobs memimpin Apple dan memberhentikan Amelio, namun ketika dikonfirmasi kepada Jobs, Jobs lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya dia lebih memilih untuk menjadi penasehat saja. Namun Ed Wollard tetap bersikeras untuk mengangkat Jobs karena apabila tetap dibawah Amelio saham akan terus turun. Ed Wollard pun mengatakan kepada Amelio untuk mengundurkan diri agar Steve Jobs menjadi CEO namun Amelio menolak.
Beberapa anggota dewan direksi kurang menyetujui ide Wollard untuk mengangkat Steve Jobs. Dari Dewan direksi tersebut ada yang memutuskan mengundurkan diri apabila Steve Jobs naik yaitu Mike Markkula yang merupakan kapitalis ventura muda. Dia dulu mendukung Jobs namun bentrok dengannya setelah Mike memihak Sculley pada tahun 1985. Dalam pidato Steve Jobs mengenai saham Apple yang jatuh hingga 30 % dia mengatakan “There are a lot of great people at Apple, but they’re doing the wrong things because the plan has been wrong,” he said. “I’ve found people who can’t wait to fall into line behind a good strategy, but there just hasn’t been one.”
Steve memiliki sebuah gagasan untuk berpikir secara berbeda (think different) dimana customer memikirkan secara berbeda untuk membeli komputer apple dan dia juga berpikir secara berbeda bagaimana melayani pembeli. Hal ini terkutip dalam chaper 24 :
 “I think you still have to think differently to buy an Apple computer,” he said. “The people who buy them do think different. They are the creative spirits in this world, and they’re out to change the world. We make tools forthose kinds of people.” “We too are going to think differently and serve the people who have been buying our products from the beginning. Because a lot of people think they’re crazy, but in that craziness we see genius.”
Klimaks pada chapter ini terdapat pada  bulan August 1997 saat Macworld, Steve dalam pidatonya mengatakan Apple hidup dalam suatu ekosistem yang memerlukan bantuan dari partner lain dan saat itu dia mengumumkan bahwa Apple akan bermitra dengan Microsoft, berikut kutipannya :
“Apple lives in an ecosystem,” he said. “It needs help from other partners. Relationships that are destructive don’t help anybody in this industry.” For dramatic effect, he paused again, and then explained: “I’d like to announce one of our first new partnerships today, a very meaningful one, and that is one with Microsoft.”
Penonton kaget mendengar hal tersebut, mereka melihat logo Microsoft dan Apple tampil bersama di layar. Steve Jobs melakukan langkah ekstrim dengan menjalin kerjasama dengan Bill Gates demi menaikkan saham Apple. Apple dan Microsoft telah berperang selama satu dekade lebih karena hak cipta dan masalah paten , terutama karena Microsoft telah mencuri tampilan dan nuansa dari antarmuka pengguna grafis Apple. Microsoft awalnya menolak untuk berkomitmen mengembangkan Word dan Excel pada sistem operasi Macintosh, hal ini tentu saja bisa menghancurkan Apple. Tepat setelah Apple membeli NeXT, Amelio dan Jobs terbang bersama-sama untuk mengunjungi Microsoft, tapi Gates sangat sulit dicari. Beberapa hari kemudian dia menelepon Jobs secara pribadi. Dia menanyakan maksud Jobs ingin berekan dengannya. Jobspun mengatakan dia ingin Gates ikut andil dalam bisnis aplikasi perangkat lunak. Membuat aplikasi Microsoft pertama yaitu Excel dan Word untuk Mac.
Dalam pidatonya Jobs mengatakan memiliki tamu khusus kepada penonton,  saat itu tiba-tiba wajah Bill Gates muncul di layar besar menjulang lebih dari Jobs dan auditorium. Ada senyum tipis di wajah Gates yang main mata dengan menjadi seringai. Para penonton terkejut diikuti oleh beberapa ejekan dan teriakan. Steve Jobs menyampaikan ucapan terima kasih karena Bill Gates telah mendukung perusahaannya. Bill Gates pun mengatakan pekerjaan yang paling menarik yang pernah dia lakukan dalam karirnya adalahpekerjaan yang dia lakukan dengan Steve pada Macintosh.
Walaupun terlihat Steve Jobs ingin berekan dengan Bill Gates, tapi sebenarnya ada perasaan bahwa  dia tidak ingin melakukan hal tersebut. Jobs menyadari bahwa citra Gates menjulang di atas dia dan dilihat oleh penonton itu merupakan sebuah kesalahan. Hal ini terkutip pada chapter 24 :
Jobs realized that the image of Gates looming over him and the audience was a mistake. “I wanted him to come to Boston,” Jobs later said. “That was my worst and stupidest staging event ever. It was bad because it made me look small, and Apple look small, and as if everything was in Bill’s hands.” Gates likewise was embarrassed when he saw the videotape of the event. “I didn’t know that my face was going to be blown up to looming proportions,” he said.”
Namun kembali demi mengembalikan keadaan perusahaan Steve Jobs harus melakukan ini dan dia juga mengatakan kepada seluruh penonton di Macworld untuk meyakini hal tersebut. Berikut ini kutipannya:
Jobs tried to reassure the audience with an impromptu sermon. “If we want to move forward and see Apple healthy again, we have to let go of a few things here,” he told the audience. “We have to let go of this nation that for Apple to win Microsoft has to lose. . . . I think if we want Microsoft Office on the Mac, we better treat the company that puts it out with a little bit of gratitude.”

Bersama dengan keterlibatan ulang gairah Jobs dengan perusahaan,
memberikan sentakan yang sangat dibutuhkan untuk Apple. Pada akhir hari, sahamnya melejit $ 6,56, atau 33%, menjadi ditutup pada $ 26,31, naik menjadi dua kali lipat. Gil  Amelio akhirnya mengundurkan diri. Setiap hari keuntungan  menambahkan $ 830 juta untuk kapitalisasi pasar saham Apple. Perusahaan ini kembali dari kubur. Dari chapter ini kita belajar terkadang ada hal yang harus dilakukan yang mungkin tidak sesuai dengan yang diinginkan. Seperti Steve Jobs dia harus bekerja sama dengan Bill Gates yang merupakan lawannya demi menaikkan saham Apple. Menurut saya itu adalah inovasi dan juga filosofi terbaik karena lawan tidak selamanya menjadi lawan, terkadang  mereka bisa menjadi teman yang dapat menguntungkan sehingga kita dapat  mencapai apa yang kita harapkan.
#Happy Sharing Komputer



0 komentar:

Post a Comment

Iklan

rss


Translate

Chat

Komentar Blog

Iklan